Katanya Karena Aku Mampu, Karena Aku Kuat

Kereta Aksara
1 min readApr 2, 2019

--

Aku sulung perempuan. Beradik perempuan satu terpaut usia 8 tahun, cukup jauh. Ya, kerap datang di pikiranku ingin memiliki kakak laki-laki. Bukan untuk bermanja-manja padanya, tidak sampai ke situ pikiranku. Paling tidak aku tidak sendiri saat harus pasang badan paling depan ketika berbagai hal darurat menantang hidupku, hidup kami sekeluarga. Tapi kata orang-orang, aku kuat makanya aku terlahir sebagai seorang sulung.

Cerita tentang tulang punggung keluarga pasti pernah juga kalian dengar. Kisahnya selalu anak laki-laki sebagai tulang punggung keluarga. Sebagai sulung perempuan yang menumpu orang-orang di rumahku, kadang berat, tapi lebih banyak lagi kusingkirkan rasa berat itu. Dipikir-pikir lagi, aku beruntung. Kalau begini aku kuat, apalagi nanti ketika berkeluarga sendiri, harusnya lebih mudah. Aku mungkin beruntung tidak terlahir dari keluarga jutawan dan kaya tujuh turunan. Sebab kesempatan belajar banyak kujumpai. Belajar menerima keadaan, belajar tahu diri, menghargai arti bangkit, tidak manja, dan mau mencari solusi. Tidak mudah, tapi kata orang-orang aku mampu. Jadilah aku hidup sebagai sulung perempuan penumpu keluarga.

Saling berterima dengan hidup adalah yang paling menenangkan saat ini. Dari segala sari kehidupan, aku tau, hidup memang tidak mudah ditaklukkan. Modalnya hanya kuat, menerima, kuat, dan menerima lagi. Oh ya, satu lagi, keyakinan bahwa semuanya sudah disiapkan oleh empunya hidup karena aku telah disetting menjadi si kuat. Ya, katanya aku mampu, katanya aku kuat. Makanya aku diberi banyak. Dan terima kasih telah diberi banyak, Tuhan.

--

--

Kereta Aksara
Kereta Aksara

Written by Kereta Aksara

Sejauh Tertulis, Rahasia Tetap Diam

No responses yet