Nano-nano, Lebih dari Sekadar Merk Permen

Kereta Aksara
1 min readFeb 11, 2021

--

Nano-nano. Ingat iklan salah satu merk permen yang terkenal pada zamannya ini, kan? Manis, asam, asin, ramai rasanya.

Lebih dari sekadar permen, aku kerap memaknai tagline permen Nano-nano sebagai refleksi hidup. Iya ya, kadang benar, hidup itu tidak selalu semanis permen fox, tapi kadang pahit-manis seperti permen kopiko, pedas-manis seperti permen relaxa, asin-manis seperti permen ting-ting, dan yang lebih kompleks seperti permen nano-nano.

Seperti saat ini, aku pikir hatiku terlalu banyak mengonsumsi permen nano-nano. Rasanya campur aduk jadi satu. Setelah akhirnya segala sebab dari ketidakberhasilanku saat ini terungkap, pertama, aku kecewa pada diriku sendiri, merasa tidak beruntung, sedih, pasrah, putus asa, lelah, ingin melepas genggaman orang-orang terdekatku, ingin menjauh, jauh lalu tak terlihat lagi. Aku memvonis diriku sendiri sebagai orang yang tidak beruntung, menyulitkan, dan tidak berguna. Kedua, bingung, aku masih punya banyak cita-cita di depan, lalu haruskah kumenjemput atau membiarkannya terlantar begitu saja. Ada rasa ingin menjemput satu dan meninggalkan lainnya karena merasa tidak mampu. Ingin menjemput lainnya dan meninggalkan satu karena rasa-rasa ketidakmungkinan terus berkecamuk.

Kadang aku optimis dan semangat, tapi tidak sepenuhnya. Aku merasa ada saja yang datang bertubi-tubi. Katanya adalah pengingat bagiku, ujian kenaikan kelas, dan sejenisnya. Yang aku ingin tanyakan pada diriku jauh di dalam sana, sudah siapkah atas segalanya?

--

--

Kereta Aksara
Kereta Aksara

Written by Kereta Aksara

Sejauh Tertulis, Rahasia Tetap Diam

No responses yet